Thursday, October 13, 2011

Smile

Haaaaaaaaiiii~~~
ummm, what to write on my first post~~ wah, excited banget. wahhahahahahaha!!!
ok, get serious now.
Saya awali postingan saya yang pertama dengan judul "Smile".
sesuatu yg simpel, sesuatu yg mudah dilakukan dan terkadang ogah dilakukan oleh orang yang lagi jutek, jutek abis-abisan, not in the mood, or 'you smile - you dead'.  ゚A`)≡〇)`Д゚)

Smile atau senyum, kenapa harus senyum?
jeng, jeng, kalo ga senyum tar cepet kendur itu pipi...
Iya, senyum membantu mengencangkan otot pipi, silahkan bisa di cek di blog sebelah tentang Health kalo ga percaya.
Tapi disini saya tidak akan membahas hal tersebut, karena memang bukan saya ahlinya. XD

Disini saya mau membahas mengenai smile yang spesifik. Sebuah senyum dari orang-orang yang saya sayangi di sekitar saya.
Kebetulan memang keluarga saya hobi ngelawak, jadi emang pada doyan senyum, dan kalau tiba waktunya foto-foto kami biasanya sudah ga pakai senyum, langsung nyengir lebar, pamer gigi. :D
Kalau lihat-lihat koleksi foto lama, seneng banget rasanya. Pingin kembali ke masa itu, sewaktu foto. Sehari-hari pun kami pasti berusaha tertawa, senyum, senang-senang. Walaupun sehabis berantem, adu mulut pun pasti ujung-ujungnya bercandaan. (´∀`)
Sekilas seperti keluarga yang bahagia.
Yeah, memang ini keluarga yang menyenangkan.
Saya tahu, saya harus melakukan hal ini sesering mungkin.
Senyuman itu beradu dengan Waktu bagi saya.
Saya takut saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk menikmati senyum mereka yang saya sayangi setiap hari seperti saat ini.

Setiap kali saya memandang wajah orang tua saya saat tidur, yang saya lihat adalah wajah tua dan lelah mereka.

Setelah itu saya akan berpikir kembali, apa saja yang sudah mereka lakukan untuk saya dari kecil, dan apa yang sudah saya berikan kepada mereka sampai sekarang.
Kalau dilihat dari segi materil, saya belum sukses.
Kalau dilihat dari segi pendidikan, saya bukan profesor.
Kalau dilihat dari segi keberuntungan, saya tidak pernah menang jackpot.

Seharian mereka berlelah-lelah mencukupi kebutuhan saya, dan yang saya berikan adalah tambahan keriput di wajah mereka saat melawan perkataannya.

Banyak video yang menceritakan tentang seberapa pentingnya menghargai seseorang yang kamu sayangi disaat mereka masih ada di samping kita, mendukung kita dan menemani kita.
Memang benar sekali, manusia itu adalah makhluk yang seringnya menyesal kemudian.
Menyesal saat ternyata pelajaran Aljabar sangat dibutuhkan sewaktu berkarir.
Menyesal saat ternyata kuliah mahal-mahal cuma kerja jadi accounting.
Menyesal saat ternyata kelinci peliharaan mati karena salah makan.

Saya mencoba belajar dari itu.
Belajar dari pengalaman orang lain.
Kita akan merindukan hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita dengan seseorang yang kita sayangi, disaat orang tersebut sudah tidak ada disamping kita.
Bahkan jika hanya seminggu mereka bepergian, kita tidak akan merasa nyaman.
Jiwa sosial kita langsung meraung-raung disaat kita hanya sendirian.

Sebelum kita menyesal kelak, ada baiknya jika dicoba mulai sekarang berbagi senyum dengan orang yang kita menyayangi kita, yang kita sayangi, yang memperhatikan kita.
Setiap saya lihat foto senyum lucu orang yang saya sayangi, rasanya beban kerja kantoran seharian jadi ringan.
Rasanya otot dahi saya yang berkerut jadi rileks.
Rasanya hati yang panas jadi dingin.
Rasanya ingin cepat-cepat bertemu dengannya.
Karena saya tahu masih ada yang menunggu kepulangan saya.
Karena saya tahu masih ada yang ingin menemani saya.
Karena saya tahu saya tidak sendirian.
Karena saya tahu, saya masih memiliki waktu yang berharga untuk berbagi senyum dengannya.

:)
Smile, a simple act for a better world..

with love,

Noy

No comments:

Post a Comment